Kamis, 21 November 2013

Tarian Kabasaran Of Minahasa, Sulawesi Utara

Siapa yang ngga kenal Tarian Kabasaran atau yang sering di kenal Tarian Cakalele?
Tarian yang menurut saya tarian yang salah satunya tarian terunik yang ada di Indonesia ini begitu menakjubkan, bagaimana tidak unik, tidak seperti tarian lain yang penarinya menarikan tarianya dengan lemah gemulai dan mengumbar senyum, Tarian Kasabaran/Cakalele ini memiliki penari yang begitu bersemangat loncat kesana kemari dengan ekspresi wajah yang tentunya sangat garang, menakutkan dan mata yag melotot sambil membawa pedang dan tombak yang begitu tajam dan tentunya ASLI !
Busana yang di gunakan dalam tarian ini menggunakan kain tenun Minahasa yang sering di sebut kain "Patola" yaitu kain tenun merah dari tombulu.
kostum tarian kabasaran pada dasarnya, adalah tirai - tirai kain berwarna merah, wana merah dipilih karena melambangkan keberanian sedangkan kostum yang berbentuk tirai layaknya baju tempur perang pada zaman dahulu. penutup kepala biasanya di hiasi dengan paruh burung yang menjulang ke atas, dulunya paruh burung tersebut adalah paruh burung Taong dalam bahasa regional Manado, disertai dengan bulu - bulunya, ini sebagai lambang kebesaran. pada bagian depan kostum biasanya terdapat beberpa tengkorak kepala, tengkorak - tengkorak tersebut melambangkan setiap Waraney atau pasukan perang sudah pernah membunuh musuhnya di medan tempur dan kepala musuhnya dipergunakan sebagai tanda kehebatan.
Penari tarian ini disebut juga Waranei (Prajurit perang)
Tarian ini sering di adakan untuk menyambut pejabat - pejabat penting atau diadakan dalam festival dan lain sebagainya...

Demikian pembahasan saya mengenai kebudayaan Sulawei Utara semoga bisa menambah wawasan sebagai Masyarakat Minahasa tentunya. :) 

Senin, 18 November 2013

Bakti Sosial ROHIS SMA Negeri 7 Manado - 15-16 Oktober 2013

Hari yang mengesankan, bisa bersama dengan keluarga besar Rohani Islam SMA Negeri  Manado, salah satu orang yang beruntung bisa bersama - sama dengan mereka, bisa ikut merasakan apa yang mereka rasakan, bisa saling berbagi, terutama berbagi dengan penduduk sekitar wilayah yang mencakup Bakti Sosial kami, mendapatkan pelajaran tersendiri, mendapatkan arti kebersamaan, dan mendapatkan sahabat - sahabat baru tentunya. Disininal awal dari segalanya, dengan mengesampikan keegoisan diri masing - masing, menghilangkan rasa canggung dalam hati, semuanya dapat berjalan dengan lancar, untuk seluruh pengurus ROHIS periode 2012-2013, Terima kasih telah mengizinkan saya untuk bergabung dengan kalian, terima kasih. dan untuk penduduk Desa Kumersot, Bitung Utara terima kasih telah mengizinkan saya dan teman - teman saya untuk sejenak merasakan keindahan desa ini, Untuk Pak Imam dan Wakil Imam beserta keluarga yang kami belum ketahui namanya, TERIMA KASIH, telah mengizinkan dan membantu memfasilitasi kami.










(Mesjid pertama yang kami kunjungi, Desa karondoran, Bitung Utara)



















(Mesjid Fastabiqul khairaat, mesjid kedua yang kami datangi, Desa Kumersot, Bitung Utara)













(Taman Pengajian Anak - Anak, Jadi ustadz & ustadza sementara, kayaknya anak - anaknya lebih pintar deh dari pada gurunya.. Hahahahaaa, Desa Kumersot, Bitung Utara)














                                       



















(Bermalam bersama mereka di Desa Kumersot, Bitung Utara)




(Tempat kami bermalam, di Desa Kumersot, Bitung Utara)