Rabu, 30 Desember 2015

SEPUCUK SURAT UNTUK IBU DI AKHIR TAHUN


Hari ini aku menyadari cahaya tak hanya keluar dari matahari dan bulan, matahari dan

bulan pun punya waktu untuk mengeluarkan cahayanya, tapi tidak dengan engkau Bu. Kau

yang selalu menyinari keseharianku, cahayamu begitu menyilaukan sehingga mataku pun

ikut tertutup. Tak sadar diri ini terbakar dosa oleh cahayamu. Kasihmu pun tak pernah ada

batas waktu dan pasti selalu sampai untukku.

Jerih payahmu dan tanganmu sendiri yang membesarkanku dan kedua kakak 

perempuanku. Aku pun pernah memergokimu mengais beras di dalam vas bunga, beras untuk

penyokong bunga pun kau kikis hanya untuk mengisi perut-perut kami yang lapar. Pernah

aku mendengarmu bebicara sendirian dengan suara yang pelan di atas sajadah mengeluhkan

kehidupanmu. Tapi tak pernah engkau ucapkan kata-kata itu di telinga kami.

Hanya mata sayu dan bengkakmu yang menjadi bukti kelelahanmu, punggung yang

dulunya kokoh tegap pun sekarang tak ada lagi. Aku terlalu bingung Bu bagaimana menjadi

anak yang baik di depanmu. Sering terucap kata kasar dari mulutku Bu, bukan hanya

perkataan saja tapi perangaiku padamu pun kasar. Aku sering membentakmu, mengumpatmu

dalam hati ketika engkau melakukan sesuatu yang tidak turut dengan kehendakku, tapi aku

malah segan untuk meminta maaf kepadamu. Entah mengapa lidah ini terasa kaku untuk

mengucapkan kata maaf di depanmu, padahal mudah sekali mengatakan maaf kepada orang

lain.

Maafkan anakmu yang terlalu sombong dan angkuh ini Bu. Ibu aku tau di setiap

malamnya ketika aku tertidur lelap engkau selalu mengusap kepalaku, dan aku pun berpura-

pura tidak tahu saat engkau menyentuh kepalaku dengan lembut. pada hari lahirku pun

lantunan do’a bergemuruh di telingaku engkau membisikkan do’a-do’a yang terbaik untukku.

Bodohnya aku yang dulu pernah ingin menggantimu ketika aku marah. Tak ada cara

lain selain mengirimkan do’a untukmu, memberikan materi kepadamu pun tak akan pernah

melunasi kebaikanmu kepadaku.

Ibu ku tersayang, cintaku tak akan pernah putus untukmu, dan semoga engkau pun

merasakannya. Maafkan anakmu yang satu ini Bu, semoga allah melindungimu dari siksa

dunia dan akhirat, dan memberikan kesehatan serta umur panjang.

Teruntuk Ibuku Tersayang yang ku panggil MAMA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar